Pernahkan anda ingin menelepon seseorang untuk menyampaikan sebuah berita penting.. tapi ternyata telepon genggam-nya tidak diangkat juga..? Pasti pernah.. Bagaimana perasaan anda saat itu? Pasti ingin marah dann jengkel.. Atau mungkin berusaha untuk sabar dan berpikir positif.. Siapa tau dia sedang sibuk atau tidur.. Sehingga tlp nya di silent.
Pernahkan anda ingin menelepon seseorang untuk menyampaikan sebuah berita penting.. tapi ternyata telepon genggam-nya tidak diangkat juga..? Pasti pernah.. Bagaimana perasaan anda saat itu? Pasti ingin marah dann jengkel.. Atau mungkin berusaha untuk sabar dan berpikir positif.. Sapa tau dia sedang sibuk atau tidur.. Sehingga tlp nya di silent..
Tapi kenyataan dia memang tipe orang yang suka memakai nada diam utk dering teleponnya.. Padahal telp itu adalah sumber mata pencaharian nya..
Nah, ini lah yang kadang kerap kali terjadi didalam kehidupan kita dgn Tuhan.. Kita telah di beri 'alat komunikasi' oleh Bapa agar Ia bisa menelpon kita kapan saja dan sebaliknya.
Hanya saja kita egois. Ketika kita menelpon Bapa, kita ingin Bapa langsung menjawab, merespon dan bila perlu apa yang kita mau langsung dikabulkan oleh Bapa.
Tapi, giliran Bapa menelpon, hati kita sedang 'silent', telinga kita tdk mendengarkan panggilan Nya. Seharusnya kita menyadari bahwa sebenarnya 100% telepon dari Bapa adalah sumber kehidupan kita. Apa jadi nya jika 100% sumber kehidupan itu tidak di responi?
Lalu, ketika Bapa mengingatkan kita untuk tidak mematikan 'nada dering' hati ini, kita sama sekali tidak menggubris nasihat Nya dan kita menjawab "Tuhan, to the point aja, aq sibuk nich.."
My fren, Bapa mungkin tidak pernah jengkel sebagaimana kita jengkel apabila telpon kita tidak diangkat oleh seseorang apalagi jika kita menelpon karena hal yang sangat penting.
Namun bapa akan sangat merasa sedih sekaligus bingung karena kebodohan kita. Ia sedih karena ia sangat mengasihi kita namun kita tidak mengasihi Dia.. Ia juga bingung. Mungkin Tuhan berkata,"anak-anakku berdoa meminta keselamatan, berkat dan anugerah. Ketika Aku hendak memberikan semua yang mereka ingini mereka malah diam tidak perduli dan tidak mau tahu"
My fren, bersyukurlah karena kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan kapan dan dimana saja. Berbahagialah karena Bapa selalu 'mengangkat telponNYA' saat kita membutuhkan Dia. Dan Ia bukan hanya sekedar mengangkat telpon,ia juga meresponi, menjawab dan melakukan segala cara agar apa yang kita sampaikan kepadaNYA bisa membuat kita lega dan bersukacita.
Mengapa kita lebih sibuk mengurus hal duniawi? Sehingga kita lupa untuk mendengarkan Tuhan. Mengapa kita sibuk mengurus diri sendiri yang membuat kita lupa bahwa Tuhan sedang menunggu kita. Tuhan seperti tamu yang kita biarkan duduk di ruang tamu atau di tunggu saat kita sedang sibuk mengurus ini dan itu.
Celakanya, kita lupa dengan Tamu istimewa itu sampai tamu itu sendiri pun sudah tidak tahu lagi berapa lama Ia telah menunggu kita. Mungkin kalo kita yang jadi tamu nya pasti udah jamuran..
My fren, 100% Tuhan adalah sumber kehidupan kita. Oleh sebab itu, ketika ia memanggil kita, segera jawab, jangan sengaja diam ato sengaja cuek dan melupakan nya..
No comments:
Post a Comment